6 Tips Motivasi

Kamis, 10 Maret 2011
Tulisan ini saya tujukan untuk memotivasi diri saya sendiri. Semoga dapat memberi manfaat kepada sahabat yang telah secara rutin dan berkala berkunjung ke halaman-halaman pada web ini ataupun yang kebetulan mampir. 6 Tips motivasi

Secara ringkas, motivasi adalah semangat pendorong untuk melakukan sesuatu. Berikut ini adalah beberapa tips motivasi yang semoga bermanfaat.

1.  Selalu bersyukur akan apa yang kita dapatkan.
Mungkin hal ini adalah sederhana, namun sangat memotivasi diri kita saat kita terpukul atau terjatuh dengan target-target yang dinanti-nanti dan diharapkan untuk terjadi, tapi faktanya meleset. Pengungkapan syukur melalui 3 cara.
  • Dengan hati. Lihatlah sekeliling kita yang ada dibawah kita. Yakin hal ini akan membuat hati kita lembut dan mensyukuri akan nikmat-nikmat yang oleh sebagian orang tidak dapat menikmatinya.
  • Dengan lisan, dengan ucapkan alhamdulillah. Nikmat yang kita rasakan tidak akan kita peroleh tanpa seijin dari pemilik tubuh kita, pemilik jasad kita, juga pemilik ruh kita. Trus kita ini siapa? Kita adalah makhluk yang diberi pinjaman untuk dapat berkarya, dan membagikan kebahagiaan kepada orang lain.
  • Dengan perbuatan. Syukur dengan membagikan kebahagiaan kepada orang lain. Rasakanlah kebahagiaan yang timbul saat kita dapat melihat kebahagiaan yang muncul melalui tangan kita. Ada rasa menyeruak dalam dada merasakan bahagia meski buliran air mata mengalir tidak terasa. Jika kita pernah merasakannya, ulangi ulangi dan ulangi.
2. Lakukan apa yang kita minati.
Hal ini akan memotivasi kita untuk melakukannya. Karena dengannya kita merasa enjoy, dan dengannya tak kan ada rasa bosan dan letih. Banyak dari saudara kita yang mereka bekerja karena tuntutan, bukan karena mereka menyukainya. Dari hasilnya kita akan tahu mana yang bekerja karena menyukainya, atau bekerja karena tuntutan. Orang bekerja dengan diikuti rasa senang, akan menambahkan detil-detil secara sukarela.

3. Jika tidak seperti yang kita inginkan.
Yakinkan pada diri sendiri, jika posisi ini adalah step awal menuju yang kita inginkan. Tentunya ada hikmahnya. Apapun keadaanannya. Tetap lakukan yang terbaik yang kita bisa, karena itu memperlihatkan kualitas kita.

4. Cermati, perhitungkan, dan tangkap peluang yang ada.
Setiap kita memiliki peluang-peluang menuju sukses. Namun hanya sedikit orang yang mampu memanfaatkan peluang itu. Terkadang kita melihat ada peluang, namun memiliki keterbatasan, misal keterbatasan modal, keterbatasan keahlian dan lain-lain. Itulah gunanya bermasyarakat, adanya berinteraksi, bersosialisasi, dan bertolong-menolong. Dengan bekerja sama tentu akan  menghasilkan yang positif sesuai target dan keinginan bersama. Asah terus kemampuan untuk melihat peluang.

5. Berkumpul dengan orang yang bermotivasi.
Prinsip ini sama dengan istilah penjual minyak wangi akan berbau wangi dengan sendirinya.

6. Selalu dekatkan diri pada Allah.
Adakalanya dalam berusaha mengalami pasang surut. Hambatan dan rintangan dalam melangkah. Pastikan pada diri sendiri bahwa semua itu ada hikmahnya. Mungkin sajakan itu adalah cara Allah untuk mendidik kita. Kita tidak akan dididik seperti di bangku sekolah, tapi kita dididik melalui peristiwa-peristiwa. Kita akan mendapatkan pelajaran dari universitas yang skalanya lebih besar. yaitu universitas kehidupan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain.  Semoga Allah mengijinkannya.. Amin..
Tidaklah sesuatu berubah jika tidak mulai bertindak, dan kapankah waktu yang paling sesuai untuk memulainya jika bukan saat ini.

Ikhlas Itu Indah

Hujan rintik-rintik membasahi bumi, udara berhembus terasa segar. Seorang pemuda telah selesai menunaikan sholat dzuhur berjamaah di masjid. Pandangannya menyapu ke arah halaman masjid, tidak jauh darinya ada seorang perempuan tua yang duduk ditengah lapangan menarik perhatiannya. Tiba-tiba sebuah tas kecil dari tempat nenek itu terbang tertiup angin kencang. Segera pemuda itu memperhatikan teriakan nenek itu minta tolong, ingin tasnya diambilkan. Merasa terpanggil pemuda itu segera berlari mengejar tas kecil, terlihat tas itu telah melesat jauh, dia berlari dengan terengah-engah kelelahan. Berlarilah pemuda itu sekuat tenaga dan tas kecil itu berhasil juga dipegangnya. Nampak keringat bercucuran, dengan hati penuh kebahagiaan dia berlari kecil mengantarkan tas kecil. Terlintas didalam hatinya lelah yang dirasakan tentunya akan disambut dengan senyuman dan ucapan terima kasih sang nenek sudah cukup sebagai balasan atas kebaikan yang telah dilakukannya.

Namun diluar didugaannya, sang nenek segera merebut tas kecil itu dan membalikkan tubuhnya dengan wajah yang cemberut, sepintas seperti marah. Pemuda terkejut bukan main. Jangankan senyuman dan ucapan terima kasih, wajah ramahpun tidak terlihat. Pemuda itu kebingungan. ‘Apa dosaku ya?’ ucapnya lirih. Dia tak bisa bergerak, malu, kesal, kecewa tercampur aduk.

Berkali-kali pemuda istighfar, siang itu dirinya menemukan pelajaran yaitu makna ikhlas. Ya tentang keikhlasan. Keikhlasan berarti tidak pernah berharap apapun, bahkan balasan walaupun berupa senyuman dari yang kita perbuat. Lakukanlah segala perbuatan baik semata-mata karena Allah. Itulah yang disebut dengan ikhlas. Siang itu dihalaman masjid, pemuda itu mendapatkan pelajaran bahwa ikhlas itu indah.
‘Dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka, tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakan.’ (QS. At-Thuur : 21).

sumber : http://inspirenight.blogspot.com/2010/09/ikhlas-itu-indah.html

Mengatasi Sindrom Ujian Nasional

Ujian Nasional (UN) tinggal menghitung hari, terutama bagi para siswa SMA. Berbagai gejala sindrom UN semakin tampak dalam keseharian siswa-siswi di sekolah maupun di rumah. Tidak sedikit yang bertingkah laku di luar kebiasaannya. Stres, tegang, gelisah, panik, khawatir dan takut menghadapi ujian merupakan gejala psikologis yang kerap mendominasi hati dan pikiran. Tidak sedikit pula yang bersikap sebaliknya, terlihat acuh tak acuh dan dibawa santai. Gejala -gejala sindromatik menjelang ujian, tentu perlu dicermati dan diatasi secara tepat, baik oleh diri siswa sendiri, orang tua maupun guru. Dalam kondisi tertentu, sindrom UN tersebut kerap mengganggu kesehatan. Ada yang jadi gampang sakit, terlihat lesu dan sulit berkonsentrasi ketika belajar. “Takut tidak lulus”, mungkin hal yang paling membebani para siswa, sehingga mengatasi sindrom UN yang menggejala tersebut diperlukan upaya persiapan dan dukungan integral dari aspek material, moral, mental, psikologis, spiritual, intelektual dan emosional yang dilakukan semua pihak terkait.

Mengapa demikian?

Munculnya gejala sindromatik yang ditunjukkan siswa bisa dikatakan sebagai gejala psikologis berulang dari tahun ke tahun. Hal ini tentu perlu untuk dijadikan bahan evaluasi dan inovasi bagi semua pihak, termasuk orang tua, guru, siswa dan pengelola sistem pendidikan. Sebuah realita bahwa UN “membebani” banyak siswa, bahkan para guru juga orang tua siswa. Beban kecemasan dan kekhawatiran akan menggejala mulai dari diinformasikannya standar kelulusan, persiapan yang harus dilakukan pra-UN, saat pelaksanaannya, hingga mempersiapkan kondisi pasca UN. Memang, sebagai bagian dari sebuah sistem, UN memiliki tujuan yang ideal bagi proses pendidikan, terutama sebagai salah satu alat ukur keberhasilan pembelajaran formal. Namun, dalam praktiknya, tingkat kesiapan dan kematangan tiap sekolah, guru dan siswanya berbeda-beda, bergantung kepada besar kecilnya kendala yang dihadapi masing-masing.

Sebagai sebuah proses dalam sistem pendidikan, UN dapat dikatakan sebagai ajang kompetisi prestasi bergengsi yang bisa mempengaruhi mutu sekolah dan kualitas lulusan. Namun, secara manusiawi, ujian dalam bentuk apapun membutuhkan kesiapan mental dan fisik, serta kematangan dalam mempersiapkan berbagai kemungkinan. Ujian Nasional juga dapat dikatakan sebagai sebuah beban mental bagi yang tidak siap mengatasi dan menghadapi berbagai kemungkinan (berhasil/gagal). Beban mental psikologis seringkali lebih sulit diatasi, serta melemahkan kekuatan fisik dan konsentrasi berpikir seseorang sekalipun persiapan materi sudah mantap, sehingga ciri-ciri sindromatik di atas kerap terlihat mempengaruhi sikap dan tingkah laku para siswa yang akan menghadapi ujian.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Ada gejala, ada kendala dan ada usaha untuk melewatinya sebagai sebagai sebuah proses di dunia pendidikan. Kesiapan mental, emosional dan spiritual merupakan aspek penting yang mendukung aspek material dan intelektual dalam menghadapi ujian dan mengatasi gejala-gejala sindrom tersebut. Selain dukungan moral dan material dari guru dan orang tua, bagi pembaca yang akan menghadapi ujian ada beberapa cara sederhana yang dapat disimak berikut ini untuk membantu mengtasi  sindrom ujian.

Pertama, usahakan untuk makan teratur dengan gizi seimbang. Kesiapan fisik merupakan modal penting menghadapi segala bentuk ujian. Hindari minuman berkafein tinggi, beralkohol dan merokok karena selain mengganggu kesehatan badan juga bisa merusak mood kita. Mood merupakan faktor penting bagi kelancaran dan keberhasilan dalam mengerjakan sesuatu, termasuk menjaga stabilitas semangat dan konsentrasi.

Kedua, biasaan tidur cukup dan teratur. Selain tidur malam yang cukup dan berkualitas, sempatkan tidur siang selama 20-30 menit untuk menjaga agar tubuh tetap bugar dan otak kembali fresh. Penelitian membuktikan bahwa tidur selain mempengaruhi optimasi kerja otak juga mempengaruhi kestabilan emosi. Rasa cemas, tegang dan stres merupakan dorongan emosional kita. Kestabilan emosi sangat mempengaruhi kebebasan dan ketenangan berpikir juga dalam melakukan dan menyelesaikan sesuatu. Ketiga, manjakan otak dengan relaksasi atau terapi musik sederhana. Hal ini bisa dilakukan sambil belajar atau setelah penat belajar. Menciptakan suasana belajar yang nyaman, di tempat yang tenang atau sambil mendengarkan musik berirama lembut bisa membantu optimasi fungsi kerja otak dalam menyerap dan menyimpan informasi. Keempat, jangan bebani otak kita dengan SKS (Sistem Kebut Semalam) atau belajar banyak materi sekaligus dalam satu waktu. Memori otak kita lebih efektif menyerap informasi secara berkala. Karena itu, lebih baik belajar sedikit-sedikit secara rutin (dicicil) setiap hari bahkan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ujian. Mempelajari variasi soal ujian yang berkaitan dengan materi pelajaran atau membuat ringkasan materi bisa menjadi metode yang membantu pemahaman kita. Beban otak berlebih mempengaruhi emosi dan pikiran kita, cepat lelah dan gampang marah.

Kelima, jangan menyepelekan hal-hal yang dianggap kecil yang berkaitan dengan ujian. Persiapkan peralatan dan kelengkapan ujian, serta perhatikan hal-hal teknis lainnya seperti peraturan ujian dan ketelitian membaca, memahami dan menganalisa soal ujian. Keteledoran dalam hal-hal kecil seringkali menimbulkan kepanikan yang bisa membuat konsentrasi buyar.
Keenam, tumbuhkan optimisme bahwa kita pasti bisa melewati ujian dengan segenap upaya dan kerja keras kita dalam belajar. Keyakinan dan berpikir positif merupakan energi yang bisa mempengaruhi cara kita bersikap dan bertindak, sehingga berdampak terhadap kestabilan fisik dan ketenangan psikis kita menghadapi ujian

Ketujuh, persiapkan mental spiritual kita dengan lebih mendekatkan diri kepada-Nya melalui shalat, doa, membiasakan membaca Al-Qur’an secara rutin dan berpuasa. Di balik segala upaya fisik dan material kita, ada kekuatan dan kekuasaan Yang Maha Menentukan, yang lebih menentukan keberhasilan atau kegagalan kita. Kerendahan hati kita untuk meminta akan menumbuhkan keikhlasan kita untuk bersabar dalam ikhtiar (belajar), serta dalam berserah dan berpasrah diri atas keputusan-Nya.

DOA merupakan energi yang tidak akan pernah habis meskipun sering kita gunakan dan sering pula kita abaikan. Sebuah doa bisa mengubah keadaan dan segenap upaya bisa menjadi jalan terwujudnya harapan.
Semoga berhasil dan bermanfaat.

Sumber : http://niahidayati.net/mengatasi-sindrom-ujian-nasional.html

Cara Memperbaiki dan Meningkatkan Mood

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, saya, Anda dan kita tidak lepas dari pengaruh mood. Mood sangat menentukan timbul tenggelamnya semangat dan motivasi dalam diri kita untuk melakukan dan menyelesaikan sebuah kegiatan atau persoalan. Ketika kita mengikuti mood, proses dan hasil kerja kita juga tergantung kepada kondisi mood itu. Moody ini tidak bisa dibiarkan begitu saja sebagai sebuah siklus diri, tetapi harus dikendalikan dan diarahkan dengan benar agar tidak mengubah kita menjadi depresi. Memperbaiki bad mood, serta meningkatkan good mood merupakan cara efektif untuk menjaga kelangsungan hidup motivasi dalam diri kita.

Bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan mood dalam aktivitas kita?

Perlu diketahui bahwa mood merupakan efek dari suasana hati, sehingga mengelola hati merupakan bengkel progresif bagi perbaikan dan peningkatan mood. Dalam kamus Oxford, mood diartikan “the way you are feeling at a particular time”, yaitu suasana hati atau jiwa pada saat tertentu, bisa dalam keadaan baik (good mood) maupun buruk (bad mood). Karena itu, mood bisa kita kondisikan dengan memperbaikinya dan meningkatkannya.

Selain karena faktor internal suasana hati kita, mood juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi lingkungan sosial, kondisi cuaca atau hubungan personal dengan pasangan kita. Faktor lain yang berpengaruh ialah asupan gizi dalam makanan yang kita konsumsi, serta pola hidup yang kita realisasikan dalam kebiasaan kita sehari-hari. Kendali mood ialah sistem kerja otak, sehingga kemampuan kerja otak yang maksimal mempengaruhi stabilitas mood kita. Oleh karena itu, untuk memperbaiki bad mood dan meningkatkan good mood diperlukan cara yang sinergis antara hati, otak dan tubuh kita.

Berikut ini cara-cara sehat, alami dan ilmiah untuk mencegah dan memperbaiki bad mood dan meningkatkan good mood.

Pertama, perhatikan makanan yang kita konsumsi dengan memperhatikan pasokan gizi yang seimbang. Caranya :
  • Mengkonsumsi makanan yang mengandung Selenium (Se) 50-200 mg (mikrogram) sehari. Selenium merupakan gizi yang berperan dalam memperbaiki mood, meningkatkan kerja otak, reproduksi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mineral selenium ini termasuk dalam zat gizi mikro, sehingga mengkonsumsinya harus diseimbangkan dengan gizi lainnya, tidak boleh berlebihan. Makanan yang mengandung selenium umumnya terdapat pada makanan yang memiliki kadar protein tinggi, seperti ikan (air tawar maupun air laut), kerang-kerangan, daging sapi, daging ayam, telur, tomat, bawang putih, tempe, tahu dan yogurt. Penelitian di AS pada tahun 1996 dan 1998 membuktikan bahwa orang yang tubuhnya memiliki kadar selenium rendah lebih cepat marah, uring-uringan, depresi dan mudah bete.
  • Memakan cokelat, dalam kondisi bad mood cokelat bisa meningkatkan rasa senang. Akan tetapi, makanlah cokelat ketika kita merasa bad mood atau depresi saja karena jika dikonsumsi secara teratur bisa menyebabkan kegemukan. Ketika mengatasi sesuatu, jangan sampai menimbulkan sesuatu yang baru.
  • Mengkonsumsi makanan berbumbu pala. Penelitian menyatakan bahwa pala dapat meningkatkan kerja serotonin, yaitu suatu hormon yang ada di dalam sel-sel otak yang merupakan neurotransmitter (penghantar signal saraf). Serotonin dihasilkan oleh tubuh dari asam amino yang berasal dari makanan yang berfungsi mengendalikan dan mengontrol mood dengan memberikan efek tidur dan ketenangan dalam pikiran, berperan penting dalam mengatur emosi seperti amarah dan agresivitas, serta memberikan rasa senang dan melepas depresi. Namun, hati-hati, konsumsi berlebihan bisa menjadi racun bagi tubuh kita.
  • Minum segelas air di antara rutinitas kita, jangan langsung ditenggak, tahan selama 5 detik agar rongga-rongga kita mendapat asupan air. Dehidrasi bisa menyebabkan tubuh lesu, malas dan mood kita juga ikut loyo.
  • Mengunyah daun sirih. Selain mengandung antiseptik yang bisa menghilangkan bau mulut, penyakit gigi dan gusi, serta membersihkan organ kewanitaan, sirih dipercaya memiliki efek menenangkan dan membantu konsentrasi. Konsentrasi dan ketenangan bisa memperbaiki dan meningkatkan mood kita. Pantas saja daun sirih merupakan tumbuhan yang direkomendasikan sebagai bahan aromaterapi alami bersama rempah-rempah lainnya karena bisa merelaksasi tubuh dan pikiran kita
Kedua, perhatikan kesehatan fisik dan psikologis kita dalam kebiasaan sehari-hari kita, dengan melakukan cara berikut :
  • Perbaiki posisi duduk dan berdiri dengan meluruskan tulang punggung, tegak dan tatapan mata lurus ke depan. Selain membantu kepercayaan diri, hal ini bisa menimbulkan perasaan dan pikiran positif, dan mood bisa pulih dari bete-nya.
  • Bersahabatlah dengan sinar matahari pagi. Biarkan tubuh terkena paparan sinar matahari pagi, minimal 5 menit setiap hari. Sinar matahari akan menstimulasi neurotransmitter di otak kita, seperti serotonin dan dopamin, yang berfungsi meningkatkan motivasi, semangat dan mood kita. Memulai hari dan aktivitas kita dengan mood, motivasi dan stamina yang prima tentu membuat hari dan aktivitas kita lebih menyenangkan.
  • Senyum tulus dan tertawa bahagia. Tersenyum membuat kita merasa rileks dan positif bahkan terlihat cantik, dan tertawa bisa melepaskan beban yang menekan. Perasaan ini dapat mengubah suasana hati kita menjadi lebih nyaman, dan good mood akan kembali menyapa kita
  • Peliharalah sense of humor kita dengan menyempatkan diri untuk sekedar bercanda ringan dengan teman atau pasangan, dan menonton acara lucu dan segar (tidak jorok). Rasa senang, terhibur dan gembira akan meningkatkan kinerja hormon-hormon penggerak dan pengendali mood kita
  • Sempatkan tidur selama 20 menit ketika kita benar-benar merasa tertekan, stress atau depresi. Usahakan untuk tidak lebih atau kurang agar tidak pusing dan uring-uringan. Sebaiknya, jadwal tidur normal juga tidak terganggu agar kondisi tubuh menunjang suasana hati dan pikiran kita. Tidur bisa mengembalikan kesegaran pikiran dan perasaan, sehingga mood ikut fresh.
  • Segarkan wajah, badan dan pikiran dengan mandi dan berwudlu. Air wudlu diyakini memiliki ion positif dari doa yang kita bacakan ketika berwudlu, sehingga bisa menimbulkan efek segar, tenang dan menyehatkan. Dalam Islam, wudlu yang tertib akan menyempurnakan ibadah dan melunturkan dosa-dosa kecil yang diperbuat anggota badan kita yang dibasuh ketika wudlu. Kesegaran dan keyakinan hati akan efek positif ibadah akan membuat mood kita meningkat karena proses spiritual bisa menumbuhkan perasaan-perasaan positif. Mandi pun bisa membantu menyegarkan kembali tubuh dan mood kita. Mandi dengan air hangat terlebih dahulu, lalu guyur dengan air dingin. Bercampurnya air ini menimbulkan efek membangunkan, tersadar dan segar bagi kulit, tubuh dan pikiran kita, sehingga mood kembali ada.
  • Berpetualang dengan mempelajari sesuatu yang baru, seperti belajar bahasa (asing) atau bermain sambil asah otak seperti bermain catur atau mengisi TTS. Hal-hal baru yang membuat perasaan dan pikiran kita berpetualang bisa meningkatkan stimulasi otak yang akan pula menstimulasi hormon-hormon pembangkit mood. Kadang-kadang, hal-hal baru yang kita temukan bisa menumbuhkan ide-ide segar dan strategi baru yang bisa memotivasi kita untuk lebih mood merealisasikannya dan mengatasi rasa jenuh kita dengan rutinitas.
  • Sempatkan untuk berolahraga ringan setiap hari, seperti jalan kaki di pagi hari. Udara segar akan memaksa otot dan pikiran berpikir positif dan menikmati kehidupan, sehingga mood kita pun ikut bangkit.
  • Lakukan relaksasi ringan dengan menarik nafas dalam-dalam selama 1 menit. Hal ini berfungsi untuk menormalkan detak jantung yang dan mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga tubuh dan pikiran lebih rileks dan perlahan mood pun naik. Jika memang diperlukan pijat refleksi atau menghirup aomaterapi bisa dilakukan sebagai langkah berikutnya.
  • Memelihara ternak, seperti burung dan ikan di akuarium atau kolam. Mendengar kicauan burung, serta mendengar kecipak ikan di air dengan warna-warni yang menyegarkan mata bisa membantu menghilangkan stress karena meningkatnya pelepasan endorphin di otak. Endorphin atau Endogenous Morphine ini sering disebut morfin tubuh karena menimbulkan efek berupa rasa nyaman, sehingga mood akan tumbuh dan berkembang optimal dalam perasaan dan pikiran yang nyaman.
  • Sempatkan untuk sendiri, manjakan jiwa dan pikiran kita dengan rekreasi sendiri, misalnya melihat keindahan alam sambil bertafakur. Mengisolasi diri dari keramaian sosial perlu kita lakukan dalam keadaan tertentu yang membutuhkan kita untuk sendiri dan tenang. Shalat yang khusyuk di tempat yang sunyi bisa merefleksikan jiwa kita pada ketenangan, menumbuhkan koneksi spiritual yang positif, konsentrasi dan kepasrahan hati yang akan menimbulkan energi positif bagi persaan dan pikiran kita. Dengan melibatkan Tuhan dalam kesendirian dan segala kegiatan kita, tidak hanya mood yang meningkat, tetapi motivasi, spirit, sikap dan perilaku kita pun bisa meningkat menjadi lebih baik. Insya Allah.
Saya share cara ini di blog saya agar kita gak kehilangan mood untuk nge-blog (hayah). Banyak jalan menuju Roma, tetapi hanya satu cara menuju bahagia yaitu dekat dengan-Nya setiap waktu.
 
Sumber : http://niahidayati.net/cara-memperbaiki-dan-meningkatkan-mood.html

Memaksimalkan Kerja Otak

Kecerdasan otak merupakan harapan, keinginan dan kebutuhan semua orang. Otak yang cerdas pada dasarnya sangat ditunjang oleh kemampuan seseorang dalam memaksimalkan kerja otak itu sendiri, sehingga otak mampu menyerap berbagai informasi yang diterima untuk disimpan di memori otak. Dengan memaksimalkan kerja otak, berarti kita memaksimalkan kapasitas otak kita. Kapasitas dan kinerja otak kita sebenarnya lebih dahsyat dari tata surya. Berdasarkan penelitian, seumur hidup manusia hanya sekitar 20% kapasitas otak yang digunakan, 80% lainnya belum diketahui. Ini menguatkan indikasi keterkaitan antara kepikunan dengan optimalisasi otak kita. Melihat kemampuan dan kapasitas otak yang luar biasa, wajar saja kalau ada pernyataan bahwa tidak ada manusia yang bodoh. Kebodohan merupakan hal yang terimplikasi oleh kemalasan. Artinya, orang yang merasa tidak cerdas, sebenarnya bukan bodoh, melainkan kurang memaksimalkan kinerja dan kemampuan otaknya.

Bila kita telaah, optimasi otak berkaitan dengan kerusakan sel-sel otak dan penurunan fungsi otak yang disebabkan oleh pola hidup kita sendiri. Misalnya kita jarang atau bahkan mengabaikan hal-hal yang sebenarnya akan memperkuat daya ingat kita seperti belajar, menghafal sesuatu, atau meningkatkan frekuensi membaca dan menulis, serta kegiatan yang bersifat mensinergikan gerak tubuh dengan fungsi otak seperti menari, memainkan alat musik atau kegiatan hobi yang sebenarnya menyenangkan otak kita, sehingga kondisi senang ini dapat memaksimalkan kerja otak kita.

Kemampuan otak manusia akan optimal jika fungsi kerja saraf-saraf otak terhubung dengan baik. Bergerak, bersuara, berpikir dan beristirahat merupakan bentuk aktivitas yang dapat memaksimalkan kerja otak, sekaligus akan menormalkan fungsi kerja otak. Artinya, pola hidup seimbang dan teratur merupakan perilaku yang dapat menjaga otak kita. Sinergi antara gerak tubuh dengan otak, memperbaiki gaya hidup, serta mengelola emosi merupakan cara memperlakukan otak dengan baik. Hal ini dapat menjaga optimasi otak dan memperbaiki kerusakan sel-sel otak yang menyebabkan kepikunan. Karena itu, beberapa cara sederhana berikut ini dapat dilakukan untuk memaksimalkan kerja otak kita, serta menjaga otak kita dari kepikunan.

1. Biasakan sarapan. Sarapan merupakan energi untuk aktivitas kita. Dengan sarapan, berarti kita memiliki cadangan energi agar tetap fit dalam beraktivitas. Kenyatannya, banyak orang menyepelekan sarapan. Padahal, tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Karena itu pula, di bulan puasa kita dianjurkan untuk bersantap sahur. Tujuannya, agar ada cadangan energi untuk melakukan aktivitas selama seharian berpuasa. Nutrisi otak tidak hanya belajar dan menghapal, tapi juga makanan yang akan mentimulasi saraf-saraf kerja otak agar bekerja secara maksimal. Selain sarapan, mengkonsumsi makanan penambah daya ingat seperti minum teh dan pegagan juga sangat membantu asupan nutrisi otak.

2. Hindari terlalu banyak makan. Mengontrol nafsu makan sama pentingnya dengan mengontrol emosi. Terlalu banyak makan akan mengeraskan pembuluh otak. Dalam jangka waktu tertentu, pengerasan pembuluh otak biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental. Terlalu banyak makan biasanya mengundang kantuk. Terlalu sering tidur umumnya berarti sering membuat otak tidak terpakai alias libur. Lama-lama otak menjadi tumpul, banyak lupa dan bisa saja menyebabkan kemunduran mental dan pikun. Tidak salah kalau Rasulullah SAW mengajarkan untuk makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang karena perut yang terlalu penuh terisi makanan akan melemahkan pikiran, sehingga fungsi kerja otak tidak maksimal.

3. Menghindari Merokok. Selain berbahaya untuk jantung, paru-paru dan mengganggu fertilisasi, merokok juga berakibat sangat mengerikan pada otak kita. Merokok menyebabkan otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Ih…serem….Dengan menyusutnya otak dan hilangnya fungsi otak, kita rawan Alzheimer (pikun), apalagi di masa tua kelak. Bahaya merokok gak main-main, baik untuk perokok aktif maupun pasif. Kandungan nikotin berpengaruh besar terhadap kerusakan organ-organ tubuh manusia, termasuk otak kita.

4. Hindari mengkonsumsi gula berlebihan. Terlalu banyak mengkonsumsi gula bisa meningkatkan risiko berbagi penyakit, seperti diabetes. Bagi otak, terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu. Protein berguna untuk kecerdasan dan ketajaman daya ingat, sehingga jika asupannya terganggu, daya ingat akan melemah dan kurang konsentrasi. Sebaiknya, konsumsi gula sesuai kebutuhan tubuh saja, berimbang dengan kandungan gizi makanan lainnya. Sesuatu yang terlalu atau berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan fisik, psikis dan otak kita.

5. Mewaspadai dan menghindari polusi udara. Saat ini memang cenderung sulit menghindari polusi udara karena polusi udara sudah merambah ke hampir tiap sudut wilayak negeri. Tetapi paling tidak kita harus bisa mengantisipasi dan mengurangi risiko terkena polusi itu. Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Jika terlalu lama berada di lingkungan dengan udara yang penuh polusi akan membuat kerja otak tidak efisien. Logikanya, kita pasti merasa tidak nyaman ketika berada di lingkungan berpolusi, sesak, bau dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, kita juga akan sulit mengoptimalkan pikiran dan memusatkan perhatian karena perasaan tak nyaman itu.

6. Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur tidak sekedar mengistirahatkan tubuh, tetapi juga mengistirahatkan otak, khususnya serebral korteks. Serebral korteks ini adalah bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi, yang digunakan untuk mengingat, memvisualisasikan dan membayangkan, serta menilai dan memberikan alasan sesuatu. Bila kita sering melalaikan tidur akan membuat sel-sel otak banyak yang mati kelelahan. Memaksakan otak bekerja keras tanpa istirahat sama dengan membunuh banyak sel-sel otak kita. Menurut penelitian, 24 jam saja kita tidak tidur, maka akan muncul gejala gangguan mental serius, seperti cepat marah, kehilangan memori, berhalusinasi dan berilusi. Ini merupakan reaksi dari kelelahan otak yang disebabkan pula lelahnya otot atau fisik kita karena tidak tidur. Jika sudah begini, jangankan memaksimalkan kerja otak, mengontrol emosi pun akan lebih sulit.

7. Tidur dalam gelap tanpa menutupi kepala. Ketika tidur, sebaiknya ada sirkulasi udara yang lancar. Biasakan untuk meminimalkan penggunaan lampu agar tercipta suasana kegelapan yang alami. Kegelapan ternyata bisa membantu mengatasi kelelahan tubuh dan pikiran kita, sehingga produksi hormon melatonin optimal. Hormon melatonin bermanfaat untuk menjaga irama tubuh dalam pengaturan tidur, meningktkan imunitas tubuh, membantu relaksasi otot, meningkatkan mood dan menghilangkan ketegangan pikiran. Membiarkan kepala terbuka saat tidur sama dengan menyerap asupan hawa yang penting untuk sirkulasi otak kita. Sebaliknya, menutupi kepala ketika tidur merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya. Karbondioksida yang diproduksi selama tidur akan trkonsentrasi, sehingga otak tercemari. Lama-lama otak menjadi rusak.

8. Jangan berpikir terlalu keras ketika sakit. Saat sakit, tubuh sedang mengalami penurunan kemampuannya. Bekerja keras, berpikir keras atau memaksakan belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit akan berpengaruh terhadap daya otak kita. Jika dipaksakan, kerja otak menjadi tidak efektif dan bisa merusak sel-sel otak. Karena itu, para ahli medis sering menyarankan agar jangan banyak pikiran ketika sakit. Tujuannya, supaya kerja otak kita yang tidak optimal saat sakit tidak terlalu terbebani. Organ-organ tubuh manusia memiliki kelemahan, sehingga perlu dipulihkan dan diberi kesempatan untuk rehat (relaksasi). Berdoa dengan khusyuk merupakan cara terbaik yang bisa menumbuhkan penyerahan dan kepasarahan diri, serta ketenangan jiwa dan pikiran, sehingga bisa mempercepat proses penyembuhan. Koneksi spiritual dengan Sang Pencipta sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan psikis seseorang. Semakin sering kita bermunajat dan berserah kepada-Nya, semakin dekat kita dengan Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Kedekatan ini yang akan membuat pikiran kita semakin positif , sehingga otak kita juga rileks dan cepat pulih.

9. Meningkatkan stimulasi otak. Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Kontinyuitas berpikir yang baik terjadi ketika kita tetap belajar. Agama memberikan petunjuk yang sempurna dan bijaksana tentang ini. Manusia diwajibkan menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat. Artinya, kita wajib belajar sepanjang usia kita. Belajar tidak harus selalu diasumsikan dengan sekolah karena banyak sumber belajar yang sederhana dan mudah dijalani. Membaca buku-buku yang bermanfaat, membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari, serta menjalankan ibadah dengan khusyuk merupakan kegiatan belajar yang positif. Membaca dapat meningkatkan kemampuan daya ingat dan konsentrasi. Membaca Al-Qur’an merupakan energi positif bagi otak dan hati kita karena yang dibaca adalah pedoman dan tuntunan hidup yang mengarahkan daya pikir dan daya hidup kita ke jalan kebaikan dunia dan akhirat. Otak yang terstimulasi dengan energi positif akan bekerja secara positif dan maksimal, serta akan menghasilkan pemikiran-pemikiran positif, sehingga kepikunan dan kerusakan otak bisa dicegah.

10. Melakukan pembicaraan yang bermanfaat. Ngobrol, bercerita, curhat atau melakukan percakapan ternyata memiliki efek positif pada otak. Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak yang dipicu oleh proses berpikir yang baik. Sharing masalah dengan orang yang tepat juga bisa menstimulasi otak kita untuk berpikir solutif dan terkontrol karena masukan yang tepat akan membuat wawasan berpikir kita semakin kaya. Dengan banyak menerima informasi yang berbeda, memori otak juga semakin terlatih, menyimpan dan menyalurkan informasi tersebut dengan terarah. Otak juga bisa jenuh kalau hanya terkurung dalam kebisuan dan menerima informasi yang monoton. Memanfaatkan kemampuan bicara kita untuk menerima dan menyampaikan hal yang bermanfaat baik untuk otak dan hubungan sosial kita. Mengikuti kegiatan sosial juga dapat menjadi sarana untuk melakukan pembicaraan dan kegiatan yang bermanfaat, sehingga keuntungan sosialisasi didapat, otak pun tidak cepat rusak.

11. Menulislah. Selain bicara, otak juga dapat dioptimalkan fungsi kerjanya dengan menulis. Menulis ekspresif seperti menulis diary atau menulis kronologis seperti menulis biografi, serta menulis ilmiah akan meningkatkan daya kerja otak. Membaca, berpikir dan menulis merupakan rangkaian stimulus otak yang komplit. Ketika menulis, otak kiri dan kanan kita ikut bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga dan daya ingat kita terasah untuk mengolah ide menjadi kata dan bahasa yang dituangkan dalam kalimat-kalimat di tulisan kita. Saat ini, media menulis sudah semakin berkembang, menulis di blog bisa menjadi salah satu alternatif menulis dan sharing informasi dengan orang lain. Selain otak kita terasah, perasaan dan pemikiran kita tersalurkan juga bisa meluaskan hubungan sosial kita. Insya Allah jauh deh dari pikun.

12. Olahraga teratur. Olahraga penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengaktifkan fungsi-fungsi organ tubuh. Jika koordinasi antarorgan tubuh terjalin dengan baik, maka asupan nutrisi juga lancar, sehingga tidak hanya tubuh yang fit, tetapi juga otak yang “cling”. Saat ini dikembangkan kegiatan olahraga yang berfungsi mengaktifkan fungsi kerja otak agar tergindar dari kepikunan. Istilahnya GLO (Gerak Latih Otak) atau biasa disebut senam otak. Inti dari senam otak ini ialah meredakan ketegangan, peregangan saraf dan otot, pengaturan nafas, serta pemusatan konsentrai. Kita juga dapat melakukan olahraga ringan seperti jogging, dan catur. Sebagaimana diungkapkan Ahli Geriatri dari Montefiore Medical Center, Dr Gary Kennedy bahwa mengerjakan teka-teki silang, bermain catur atau belajar bahasa bisa bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kerja otak, sehingga terhindar dari demensia dan Alzheimer.

13. Relaksasi dan Rekreasi. Rekreasi merupakan salah satu kegiatan relaksasi otak dari kepenatan. Rekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan, atau rekreasi dengan melakukan kegiatan seputar hobi bisa membuat otak rileks. Perasaan suka dan bahagia yang dirasakan ketika rekreasi ini akan menstimulasi kerja otak kita, sehingga pikiran lebih segar dan tidak mumet. 

14. Beribadah dengan khusyuk. Berdzikir, berdoa dan shalat dengan khusyuk akan meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian. Kedua hal ini merupakan pilar sekaligus akar daya ingat yang akan menjaga keseimbangan memori dan fungsi otak Kegiatan ibadah seperti dzikrullah dan shalat merupakan aktivitas fisik dan jiwa yang mampu menenggelamkan seorang hamba pada kepasrahan karena hati dan pikiran terpaut hanya kepada Yang Maha Sempurna. Secara spiritual, shalat khusyuk dan dzikrullah memberikan efek konsentrasi dan relaksasi hati juga pikiran kita karena kita memasrahkan raga dan jiwa kepada Yang Memiliki kita. Segala persoalan hidup, harapan dan kebutuhan tersampaikan dalam hubungan vertikal yang dalam. Menenangkan jiwa, menumbuhkan spirit dan menanamkan optimis akan kekuatan Maha. Kesadaran, kepasrahan dan konsentrasi spiritual inilah yang mampu menjaga otak dari kepikunan karena kita selalu ingat akan Dzat yang menciptakan kita.

Perlakukan otak kita dengan baik karena pada dasarnya, kepikunan merupakan penyakit yang bersumber dari kerusakan otak yang disebabkan ketidakseimbangan pola hidup kita. Sebagai organ penting, seharusnyalah otak dijaga, disinergikan dengan tubuh, hati dan jiwa kita, serta dipelihara kondisinya karena otak sangat menentukan kelangsungan hidup dan kualitas hidup kita sebagai makhluk Allah SWT yang memiliki bantuk paling sempurna. Semoga bermanfaat!

(Nia Hidayati) ditulis dengan sumber referensi: www.kompas.com, lintasberita.com, www.mail-archive.com

Teka Teki Silang Cegah Otak Dari Kepikunan

Sebuah hal sederhana, tak selalu sesederhana kelihatannya. Sebuah kehebatan justru sering kali tercipta karena cara yang sederhana.

tts 

Teka Teki Silang alias TTS menjadi begitu populer di kalangan masyarakat dunia karena efeknya yang mengasyikkan, membuat penasaran dan bisa menjadi sarana uji pengetahuan. Tidak sekedar menyajikan kreasi kata secara mendatar dan menurun, TTS mampu mengasah kemampuan otak para penggemarnya. Pertama kali dibuat di tahun 1913, Arthur Wynne hanya berupaya menyuguhkan permainan pada kolom fun di media tempatnya bekerja. Ia kemudian teringat akan permaianan masa kecilnya Magic Square, sebuah permainan kata-kata dimana sang pemain harus menyusun kata agar sama mendatar dan menurun sehingga membentuk kotak. Sebuah pemikiran sederhana yang akhirnya menjadikan TTS luar biasa digemari di seluruh dunia.

Dalam perkembangannya, TTS tidak hanya berperan sebagai pengisi waktu senggang, untuk iseng atau sekedar menunggu datangnya sesuatu. Dalam beberapa penelitian, TTS dapat menjadi sebuah terapi yang bermanfaat secara medis dan psikologis. Berdasarkan hasil beberapa penelitian psikologis, orang dengan kebiasaan mengisi TTS disinyalir memiliki keteraturan perasaan, ketelitian dan memiliki keuletan. Analisa logisnya, mencari jawaban dan menyusun huruf demi huruf pada kolom-kolom TTS memang membutuhkan keuletan dan kesabaran. Rasa penasaran akan sebuah jawaban menjadi motivasi untuk terus mencari dan mencoba hingga kolom demi kolom terisi.  Kepenasaranan itu yang menuntun para penggemar TTS untuk lebih ulet dan teliti mengisikan jawaban.

Secara medis, TTS juga memili manfaat yang signifikan. Mengisi TTS mampu meningkatkan fungsi kerja otak manusia dan mencegah kepikunan dini. Dokter Gary Small, direktur UCLA Center on Aging Alzheimer yang juga profesor psikiater di UCLA’s Neuropsychiatric Institute menyatakan bahwa untuk mencegah kepikunan, khususnya Alzheimer diperlukan perubahan gaya hidup dengan mengatur pola makan dan mengelola stress. Menurutnya, mengisi TTS dan bermain musik merupakan rekreasi otak yang dapat menjaga keseimbangan kerja otak manusia. Tentu saja hal ini harus diimbangi dengan makanan yang bergizi dan pola tidur yang teratur. Ia membuktikan hal ini dengan melakukan penelitian terhadap 20 orang pasien yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama menjalani pola hidup sehat. Mereka menjaga kestabilan mental dan fisik, tidak stress dan rajin mengkonsumsi ikan. Sedangkan kelompok kedua menjalani kebiasaan mereka tanpa aturan pola hidup sehat. Hasilnya, selama dua minggu, 75 persen pasien kelompok pertama mengalami peningkatan daya ingat dari 20 hingga 30 persen dan tekanan darah menurun. Tekanan darah yang dipicu stress, menurutnya dapat memperburuk kerja otak, sehingga banyak orang yang belum lansia sudah menderita kepikunan.

Berdasarkan penelitian tersebut, TTS dapat kita kategorikan sebagai stimulan yang berfungsi mengelola stress dan menghubungkan saraf-saraf otak yang terlelap. Sifat “fun”  tapi tetap “learning” dari TTS memberikan efek menyegarkan ingatan, sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus belajar dengan santai. Kondisi pikiran yang jernih, rileks dan tenang akan membuat memori otak kuat, sehinggadaya ingat pun menigkat. Wajar jika TTS dikatakan sebagai media rekreasi otak karena selain mengasahkemampuan kognitif, meningkatkan daya ingat, memperkaya pengetahuan, juga menyenangkan kita. Bermain sambil belajar istilahnya, karena seringkali  hal-hal kecil yang terlupakan dan terlewatkan menjadi kita ketahui ketika mengisi TTS. Bisa juga kita katakan mengisi TTS sebagai ajang “latihan dan ujian tanpa beban” karena kecenderungannya untuk hiburan. Walaupun banyak TTS berhadiah dengan pertanyaan yang lebih sulit, tetap saja sifat dasar dan perannya membuat kita fun dan penasaran mencari jawaban. Tak masalah bila kita sering berjibaku dengan TTS karena manfaatnya sungguh besar untuk menjaga otak kita dari penyakit pikun. So, rekreasikan otak kita dengan mengisi TTS, cara sederhana yang berdampak luar biasa. (Nia Hidayati) Referensi : Tell Me When – Science and Technology

Sumber : http://niahidayati.net/teka-teki-silang-cegah-otak-dari-kepikunan.html

Mencegah dan Mengatasi Kepikunan

Kepikunan bisa dicegah dan diatasi dengan berbagai cara, termasuk cara medis maupun cara-cara yang berhubungan dengan kebiasaan kita. Yang paling penting untuk dilakukan dan dicamkan ialah mengatasi kemunduran daya ingat atau memperlambat kepikunan dengan tetap membiarkan otak kita bekerja sesuai fungsinya. Ada beberapa tips sederhana tetapi penting untuk dilakukan, yakni sebagai berikut :
  1. Aktifkan otak dengan selalu belajar. Rangsanglah minat belajar dan bangkitkan semangat untuk menggunakan pikiran dengan membiasakan membaca buku. Kegiatan bisa dimulai dari membaca buku kesukaan kita, kemudian lanjutkan dengan membaca berbagai buku yang bermanfaat. Membaca Al-Qur’an secara rutin dapat meningkatkan daya ingat dan fungsi kerja otak kita karena secara spiritual, Al-Qur’an merupakan kumpulan wahyu yang sempurna yang bisa menenagkan jiwa, meningkatkan keyakinan dan menyeimbangkan hidup manusia. energi positif dari ayat-ayat Allah SWT ini dapat menjadi nutrisi otak yang paling berharga dari sebuah obat.
  2.  Mengulang informasi yang baru untuk disimpan dalam ingatan. Pengulangan ini penting untuk memperpanjang posisinya di ingatan kita. Misalnya, ketika kita mendapat perintah atau suruhan, tidak ada salahnya kita mengucap ulang perintah tersebut di mulut dan dalam hati agar terjadi sinergi dengan ingatan kita. Dengan demikian, informasi yang baru diterima tidak cepat hilang. Bukankah ada sebuah pepatah bijak yang menyatakan bahwa melakukan sesuatu dengan hati akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Hal ini juga berlaku untuk menjaga keseimbangan daya ingat kita
  3. Berlatih memusatkan perhatian dan konsentrasi. Konsentrasi dan pemusatan perhatian merupakan merupakan pilar sekaligus akar daya ingat, sehingga perlu dilatih dan dan dijaga kestabilannya. Banyak aktivitas yang memadukan fisik dengan psikis untuk melatih konsentrasi, misalnya dengan berdzikir, shalat yang khusuk, yoga, dan lain-lain. Kegiatan ibadah seperti dzikrullah dan shalat merupakan aktivitas fisik dan jiwa yang mampu menenggelamkan seorang hamba pada kepasrahan, hati dan pikiran terpaut hanya kepada Yang Maha Sempurna. Karena itu, kita patut mensyukuri karunia Allah lewat perintah shalat dan berdzikir karena itu mampu menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita.
  4. Menulis. Menulis ekspresif maupun menulis kronologis dan ilmiah seperti membuat catatan atau biografi merupakan aktifitas yang mengoptimalkan kerja otak. Bagi para lansia kegiatan ini sangat membantu dan sangat berharga karena umumnya mereka sudah kenyang makan asam garam kehidupan, sehingga dapat membuat tulisan berdasarkan pengalaman yang beragam. Ketika menulis, otak kiri dan kanan kita ikut bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga dan daya ingat kita terasah untuk mengolah ide menjadi kata dan bahasa yang dituangkan dalam kalimat-kalimat di tulisan kita..
  5. Rekreasi. Rekreasi merupakan salah satu kegiatan relaksasi otak dari kepenatan. Rekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan, atau rekreasi dengan melakukan kegiatan seputar hobi bisa membuat otak rileks. Perasaan suka dan bahagia yang dirasakan ketika rekreasi ini akan menstimulasi kerja otak kita, sehingga pikiran lebih segar dan tidak mumet.
  6. Mengikuti kegiatan sosial atau kegiatan yang berhubungan dengan sosialisasi sangat bermanfaat untuk membuka cakrawala wawasan dan pengalaman pikiran kita. Beberapa penelitian membuktikan bahwa ngobrol intelektual mampu meningkatkan daya ingat seseorang, sedangkan ngobrol curhat bisa melepaskan beban pikiran seseorang. Dengan bersosialisasi banyak hal yanng bisa didapt otak untuk diteruskan ke dalam jaringan kerja otak, sekaligus melatih daya tahan mental kita terhadap pengaruh lingkungan sosial
  7. Mengisi teka-teki silang dan bermain catur. Mengisi TTS dan bermain strategi dalam permainan catur ternyata mampu menstimulasi saraf-saraf kerja otak kita. Kegiatan ini bisa menjadi latihan untuk meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan dini karena dengan merumuskan strategi dan merumuskan jawaban dapat membuat kerja otak optimal
  8. Menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat seperti makan-makanan sehat, istirahat/tidur cukup, hindari rokok dan alkohol. Kebiasaan begadang, merokok dan minum minuman beralkohol dalam jangka waktu tertentu dapat merusak otak kita. Karena itu, ikutilah anjuran agama untuk makan makanan yang halalan thoyyiban (halal, baik dan menyehatkan)
  9. Gerak Latih Otak (senam otak) dan olahraga lain sesuai kemampuan. Senam otak ini merupakan metode baru untuk melatih otak dan daya ingat kita agar terhindar atau dapat menunda kepikunan. Inti dari GLO ini ialah peregangan, relaksasi dan stimulasi saraf-saraf otak agar dapat bekerja optimal, dengan gerakan yang sangat sederhana dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, sekalipun di tengah aktivitas kita.
  10. Konseling ke spesilis saraf, untuk deteksi dini demensia. Cara ini merupakan pencegahan juga penanganan karena demensia diketahui ada yang disebabkan karena faktor genetis. Deteksi dini demensia dengan konsultasi profesional merupakan langkah preventif dan proaktif mengatasi kepikunan dini.   Sumber referensi : www.lintasberita.com, www.dechacare.com

Manfaat Humor Untuk Perkembangan Anak

Humor tidak hanya bermanfaat untuk orang dewasa. Anak-anak juga membutuhkan humor untuk menstimulasi keceriaannya, sehingga dapat menunjang optimasi perkembangan kecerdasan dan kepribadiannya. Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak  bisa mengalami stress, cemas dan tertekan. Padatnya pelajaran di sekolah, persaingan dengan teman bermain, serta upaya memenuhi harapan orang tua bisa menjadi masalah buatnya. Karena itu, menyentuh sense of humor anak dengan mengajaknya bercanda ringan, membacakan cerita lucu atau mendampinginya menonton film kartun anak yang lucu dapat membantu mengembalikan kondisinya. Paling tidak, humor bisa membuatnya tertawa senang.

Sense of humor kita bisa dilatih karena semua orang memilikinya, termasuk anak-anak. Selain bermanfaat untuk menghilangkan stress dan membuat kondisi rileks, kita dan anak-anak kita akan terlatih untuk melihat sisi positif dari kehidupan karena kita bisa memandang sisi kejenakaan kehidupan tersebut, tidak selalu yang serius dan berat-berat. Hal ini akan berimplikasi pada ketenangan dan kesiapan menghadapi masalah. Jadi, tahun-tahun awal perkembangan anak jangan dibiarkan berlalu tanpa humor.

Apa manfaat humor untuk perkembangan anak, sehingga kita perlu melatihnya? Berikut ini beberapa manfaat yang diambil dari berbagai referansi hasil penelitian terkait.

Pertama, humor dapat meningkatkan kecerdasan anak. Louis Franzini, Ph.D., seorang psikolog dan peneliti humor dari San Diego State University, serta penulis buku ”Kids Who Laugh, How to Develop Your Child’s Sense of Humor” menyatakan bahwa humor pada anak-anak berhubungan langsung dengan kecerdasan, kreativitas, kemampuan sosial, empati, rasa percaya diri, penghargaan atas diri sendiri dan kemampuan memecahkan masalah yang lebih sulit. Kecerdasan yang diamksud ialah kecerdasan emosional serta intelektualnya. Seorang anak yang memiliki sense of humor yang baik biasanya akan lebih disukai oleh teman seusianya maupun orang dewasa karena anak tersebut bisa mencairkan dan menyegarkan suasana, serta bisa menyenangkan hati orang-orang di sekitarnya. Tidak berlebihan jika saya berpendapat bahwa tingkah laku, pembicaraan dan keriangan anak-anak usia batita dan balita menjadi penghibur yang natural, bisa menghadirkan senyum indah, tawa sehat, juga menyenangkan hati dan pikiran keluarganya.

Kedua, humor dapat mengeratkan ikatan batin antara anak dengan orang tuanya, serta meningkatkan hubungan antarsesama. Ketika kita tertawa bersama anak-anak kita karena humor yang segar, ada satu ikatan yang terjadi. Kita akan merasa lebih dekat, lebih memahami dan menyayanginya. Anak berusia 1 tahun sudah dapat merasakan hal seperti ini. Karena itu, jangan diamkan dia dengan hanya memperhatikan tingkah lakunya. Ajaklah ia berbicara dan bercanda sesuai umurnya, memasang muka dan tingkah lucu, sehingga ia tertawa dan merasa semakin dekat dengan kita. Senyum dan tawa yang tulus itu bisa menularkan energi positif bagi orang-orang di sekitar kita, termasuk si kecil, sehingga kecerdasan dan kepribadiannya tumbuh dan terlatih dalam kondisi yang positif.

Ketiga, humor dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak, sehingga dapat menjaga kestabilan kesehatan mental dan fisiknya, serta membantu mencegah masuknya berbagai penyakit. Pada saat anak-anak tertawa, sistem kekebalan tubuh dan sistem pada tulang, pembuluh darah jantung maupun ototnya bekerja lebih aktif. Tertawa terbahak-bahak diketahui bisa meningkatkan sistem imun dalam tubuh si kecil dengan cara memicu produksi sel-sel limfosit yang bertindak sebagai pembunuh stres alami yang juga dapat melumpuhkan banyak penyakit.

Keempat, humor dapat meningkatkan fungsi perkembangan anak. Dengan humor anak akan lebih mampu mengekspresikan kemampuan berpikir dan kreativitasnya yang sedang tumbuh. Humor membuat anak-anak bahkan orang dewasa benar-benar gembira karena kegembiraan dan rasa nyaman akan menstimulasi fungsi kerja otak secara optimal. Berbagai penelitian berkaitan dengan hal ini di tahun 2003 menemukan bukti-bukti neorologis bahwa otak diciptakan untuk bersenang-senang dengan humor dan tertawa.

Manfaat-manfaat tersebut memberikan pembelajaran kepada kita, khususnya saya (kelak) untuk melatih dan memelihara sense of humor kita juga anak-anak kita Menciptakan humor yang beretika (tidak jorok dan berlebihan), kelucuan dan mengisi hari dengan bercanda bersama mereka merupakan proses kreatif kita untuk membuat anak fun and learning, terutama saat anak merasa cemas dan takut. Keceriaan dan keriangan tawa anak-anak kita tentu akan menjadi inspirasi dan nutrisi hati, penyejuk jiwa, penentram rasa yang mencerahkan suasana rumah kita.

Sumber : http://niahidayati.net/manfaat-humor-untuk-perkembangan-anak.html

Manfaat Humor Sebagai Terapi Kesehatan

Setiap orang, termasuk saya memiliki sense of humor, yakni kemampuan untuk melihat segi kejenakaan dari kehidupan, tetapi tidak semua orang mampu merasakanya secara optimal dan menunjukkannya secara ekspresif. Humor bisa menyebabkan kelucuan hingga membuat kita bisa tersenyum dan tertawa. Secara fisik dan psikis, tersenyum dan tertawa membuat kondisi kita rileks, senang dan segar. Kondisi ini tentu berpengaruh besar terhadap kesehatan mental dan fisik, sehingga humor bisa kita manfaaatkan sebagai alternatif terapi yang murah dan efektif. Mengapa humor bermanfaat sebagai terapi?

Penelitian para ahli menunjukkan bahwa humor bisa menyebabkan orang lebih banyak tertawa, terutama orang dewasa. Dalam sehari, orang dewasa hanya tertawa 15 kali, sedangkan anak kecil bisa sampai 300 kali. Bisa dipahami, karena anak-anak memandang dunianya sebagai tempat bermain, tidak seserius orang dewasa. Sense of humor anak-anak lebih mudah tersentuh daripada orang dewasa. Melihat kupu-kupu terbang kesana kemari saja, anak-anak bisa tertawa, sedangkan orang dewasa membaca cerita humor pun belum tentu bisa tertawa. Padahal, para peneliti sudah membuktikan bahwa humor, tersenyum dan tertawa baik untuk kesehatan, baik fisik maupun mental. Dengan tertawa kita bisa menghilangkan stress dan mencegah sekitar 70 % penyakit. Ini membuktikan bahwa hati yang senang dan pikiran yang tenang akan menstimulasi kesehatan badan.

Dokter Madan Kataria, seorang psikiater asal India (Mumbai) yang juga pendiri Laughter Club International dengan 70 cabang negara bagian menyatakan bahwa yang membedakan frekuensi tertawa antara anak-anak dan orang dewasa adalah karena faktor logika. “Anak-anak bisa tertawa tanpa sebab karena otaknya belum mengerti tentang logika, tapi orang dewasa tertawa jika menurut logikanya ada yang lucu. Jadi jika tidak ada logikanya, ia tidak tertawa,” jelas dokter yang juga menulis buku Laugh For No Reason tersebut. Ia menekankan, pentingnya tertawa bagi orang dewasa. Mengawali hari dengan senyum dan tertawa selama 15 menit merupakan terapi fisik dan psikis untuk lebih bersemangat melakukan aktivitas dan menyegarkan pikiran sepanjang hari. Lalu apa saja manfaat humor dalam kehidupan kita sehingga bisa kita jadikan terapi?

Pertama, humor dapat menstabilkan kondisi psikis seseorang, yakni bisa mengurangi kecemasan dan menghilangkan stress, sehingga berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan mental. Humor bisa membuat kita tertawa. Dengan tertawa, hormon anti stres (endorphin) akan dilepaskan dan akan mengalahkan hormon pemicu stres (cortisol, adrenalin, epinephrine) yang keluar ketika stres. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah yang merupakan penyebab berbagai penyakit.

Kedua, humor dapat mengembalikan kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh, sehingga mampu mencegah penyakit. Pada saat kita tertawa, sistem kekebalan tubuh dan sistem pada tulang, pembuluh darah jantung maupun otot bekerja lebih aktif. Tertawa terbahak-bahak diketahui bisa meningkatkan sistem imun dalam tubuh dengan cara memicu produksi sel-sel limfosit yang bertindak sebagai pembunuh stres alami yang menurut para peneliti menjadi pemicu hampir 70% penyakit, mulai dai hipertensi, jantung, depresi, insomnia, migrain, pikun, alergi, dan lain-lain. Studi ilmiah membuktikan bahwa terjadi penurunan 10-20 mm tekanan darah ketika seseorang tertawa selama 10 menit.

Ketiga, humor efektif dalam menstimulasi pikiran dan perasaan positif karena humor membuat hati kita senang. Perasaan senang ini menjadi energi positif yang mendorong meningkatnya mood, lebih mudah berpikir, menemukan ide-ide baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, sehingga kita lebih kreatif dan lebih bersemangat melakukan aktivitas.

Keempat, humor bermanfaat dalam menjalin relasi sosial dan meningkatkan kualitas aktivitas kita sehari-hari. Humor bisa membuat kita tertawa dan merasa senang. Hati senang biasanya akan membuat kita bersikap lebih baik terhadap orang lain, sehingga kita bisa disukai dalam pergaulan. Selain itu, kemampuan menciptakan humor bisa membuat kita lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain dan bisa membangun relasi sosial secara intensif. Komunikasi yang baik akan menunjang kesuksesan kita dalam berkarya dan berusaha. Dengan demikian, menjadikan humor sebagai terapi setiap hari bisa meningkatkan kualitas kesehatan.

Tulisan ini sendiri merupakan alarm bagi saya untuk menyegarkan hati dan pikiran dengan humor, sehingga sense of humor saya tidak tertimbun. Sesekali kita ciptakan humor-humor segar untuk membuat kita tersenyum dan tertawa sehat, bersedekah dan beribadah dengan menyenangkan hati dan pikiran diri sendiri juga orang lain. Yang penting kita masih menggunakan etika humor itu sendiri: tidak jorok dan tidak kebablasan (bisa menimbulkan ketersinggungan dan sakit hati)
 
Sumber: http://niahidayati.net/manfaat-humor-sebagai-terapi-kesehatan.html

Manfaat Musik dalam Kehidupan Sehari-hari

Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi. Tanpa musik dunia sepi, hampa dan monoton karena musik mampu mencairkan suasana, merelaksasi hati serta menstimulasi pikiran manusia sebagai pemeran cerita kehidupan. Musik tak sekedar memberikan efek hiburan, tetapi mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan spirit hidup untuk memberdayakan dan memaknai hidup. Mendengarkan musik, menghayati dan menikmatinya merupakan aktivitas yang menyenangkan dan bisa membuat kita nyaman. Efek inilah yang secara medis dan psikologis menimbulkan reaksi positif pada kondisi fisik dan psikis manusia, termasuk  saya dan kita. Lalu apakah manfaat musik yang sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari?

Musik mengalami masa keemasan dalam sejarah peradaban Islam. Dari berbagai literatur yang saya baca, tokoh-tokoh seperti Al – Kindi dan Al – Farabi merupakan ilmuwan yang mengembangkan musik sebagai terapi. Pada abad ke- 9, Al – Kindi sudah mencoba menerapkan pengobatan dengan musik kepada seorang anak yang lumpuh total. Selanjutnya, pemanfaatan musik sebagai terapi berkembang pesat di era kejayaan Turki Usmani. Pengembangan terapi musik ini terus berlanjut hingga menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Efek musik begitu signifikan dalam upaya menyembuhkan, menyehatkan dan mencerdaskan pribadi manusia. Oleh karena itu, manfaat musik dalam kehidupan begitu simultan dengan aspek kesehatan fisik, psikologis dan kecerdasan manusia, terutama yang dikembangkan melalui terapi musik.

Ada beberapa manfaat musik berkaiatan dengan keseharian kita dan penggunaannya sebagai terapi.

Pertama, musik bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh kita karena musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat menyembuhkan. Menurut Campbel, musik mampu menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimualan ini kemudian ditangkap oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik. Dengan sistem kekebalaan yang lebih baik, tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.

Kedua, musik dapat meningkatkan intelegensi karena rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak kita. Ritme internal yang dihasilkan musik membuat saraf-saraf otak bekerja, rasa nyaman dan tenang yang distimulasi musik membuat fungsi kerja otak bekerja optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan tajam, serta bisa mencegah kepikunan (alzheimer). Perlu kita ketahui bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna, pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu, rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat kita.

Ketiga, musik bisa menimbulkan reaksi psikologis yang dapat mengubah suasana hati dan kondisi emosi, sehingga musik bermanfaat sebagai relaksasi yang dapat menghilangkan stress, mengatasi kecemasan, memperbaiki mood dan menumbuhkan kesadaran spiritual. Sebagai sebuah bentuk seni, musik tak hanya menciptakan harmoni nada yang enak didengar, tetapi juga memberikan kesan indah yang mampu menggugah dan mengantarkan manusia pada kesadaran yang dalam dan penuh, menelusuri lorong-lorong hampa dalam ketidakberdayaan harapan. Kesadaran akan fitrah kemanusiaan yang tak bisa lepas dari masalah, kesadaran akan keberadaan kekuatan Yang Maha Sempurna, sehingga timbul kepasrahan untuk berserah kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan beban pikiran dan perasaan yang menekan. Rangsangan ritmis yang dihasilkan musik mampu membuat pikiran rileks, serta menimbulkan perasaan-perasaan positif , tenang, nyaman dan optimis bahkan bahagia.

Keempat, musik bermanfaat sebagai alat dan media komunikasi antarmanusia karena musik merupakan bahasa universal yang mampu memadukan perbedaan, menciptakan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Sejarah sering kali mencatatkan peran dan manfaat musik sebagai sarana pergaulan dan media komunikasi yang bisa dipahami semua orang, sekalipun kita tidak memahami bahasa tiap-tiap bangsa. Dalam kehidupan nyata sehari-hari pun, musik sering kali menjadi alat komunikasi dengan orang yang kita cintai, mewakili perasaan hati, ungkapan kerinduan bahkan kemarahan.

Berkaitan dengan manfaat musik tersebut,  jenis-jenis musik juga sangat mempengaruhi manfaat yang dirasakan setiap orang, khususnya bagi yang menjalani terapi musik. Bagi saya, mendengarkan atau bermain musik sendiri, sebenarnya bisa menjadi terapi, terutama ketika saya mengalami kejenuhan, bosan, bad mood alias bete. Musik bisa memunculkan kembali semangat dan motivasi untuk melakukan sesuatu yang berguna. Dengan musik, kita tidak saja mampu menghayati dan meresapi alunan nadanya, tetapi juga mampu memahami diri dan orang lain di sekitar kita, serta menghayati esensi hidup yang sebenarnya.
 
Sumber:  http://niahidayati.net/manfaat-musik-dalam-kehidupan-sehari-hari.html

Sungai Besar di Cina

Sungai Besar di Cina



Cina memiliki beberapa sungai terbesar di Asia -- Sungai Kuning, Yangtze, dan Mekong -- dan bagi banyak penduduk, proyek dam raksasa negara ini adalah sebuah tragedi. Tapi Cina masih memiliki beberapa jalur sungai yang terpelihara dan bisa memperlihatkan sisi Cina yang jarang tampil ke permukaan.

Ekspedisi Sungai Perjalanan Terakhir, dikelola oleh pemuda Amerika yang berusaha melestarikan warisan budaya sungai Cina, bisa menjadi titik awal. Perusahaan ini menawarkan tur-tur ke sungai-sungai di Barat Cina -- termasuk Tibet, Qinghai dan Yunnan -- yang mengombinasikan pariwisata dengan tujuan sosial dan lingkungan.

Danau Surga, Tempat Loch Ness Cina


Danau Surga, Tempat Loch Ness Cina





Sejak awal abad lalu, Monster Danau Surga sudah beberapa kali 'muncul'. Pada 2003, sekelompok tentara mengaku melihat hewan berwarna hijau dan hitam dengan sisik di punggungnya dan tanduk di kepalanya. Pada 2007, seorang kamerawan TV mengambil gambar dan foto tiga pasang mahluk bersirip, berbentuk seperti anjing laut, dan berenang secepat kapal yacht.

Ada atau tidak ada monster, Danau Surga adalah sebuah keajaiban. Danau vulkanik di Provinsi Jilin ini dianggap sebagai tanah suci pada Dinasti Qing. Dari puncaknya, Anda bisa melihat sekilas Korea Utara di seberang perbatasan.

Menara Tibet di Sichuan Barat


Menara Tibet di Sichuan Barat





Menara-menara misterius ini mewarnai Koridor Suku di Provinsi Sichuan Barat. Ratusan menara masih berdiri -- beberapa mencapai ketinggian 50 meter dan menunjuk ke 13 titik -- dan yang tertua diperkirakan berusia 1200 tahun.

Tidak ada yang tahu kenapa menara-menara ini berdiri dan apa kegunaannya, tapi beberapa orang mengatakan bahwa menara ini adalah bagian dari struktur pertahanan untuk mengamati bukit-bukit di sekelilingnya. Yang lain memprediksi bahwa menara-menara ini adalah simbol status atau rumah penyimpanan, atau keduanya. Meski begitu, menara misterius Himalaya ini adalah salah satu rahasia Cina.

Willian Sidis Adalah MAnusia Terpintar di Dunia

Senin, 07 Maret 2011

William James Sidis Adalah Manusia Terpintar di Dunia




Siapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia? Da Vinci? John Stuart Mills? Atau Albert Einstein seperti yang selama ini diperkirakan orang? Ketiganya memang dianggap jenus-jenius besar yang telah memberikan banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia rasanya tetap layak diberikan kepada William James Sidis. Siapakah ia? Mengapa namanya tenggelam dan kurang dikenal walau angka IQnya mencapai kisaran 250–-300?..
Keajaiban Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda. Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika.


Lebih dasyat lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah bahasa secara keseluruhan dalam sehari !!!! Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia kemudian memberi nama pada anaknya) Boris memang menjadikan anaknya sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang sangka William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis. Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika - sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki teman. Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya, mengasingkan diri. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang sebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat.


Mengharukan memang usaha Sidis. Ada keinginan kuat untuk lari dari pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis tidak kuasa. Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah berita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers pasti bisa mencium. Sidis tidak bisa melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanam sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri.

Read more: http://fhadil77.blogspot.com/2009/02/william-james-sidis-adalah-manusia.html#ixzz1FtsagxDB