atas pertanyaan seorang sahabat nabi kepada Nabi Muhammad SAW...
ia kemudian bertanya....
Kepada siapa aku harus berbakti ya rosul....?
jawab rosul: 1. Ibumu
lalu siapa lagi ya rosul: 2. Ibumu
lalu siapa lagi ya rosul: 3. Ibumu
lalu siapa lagi ya rosul: 4. Ayahmu....
Jadi..jelas disini mengapa dibilang surga itu ada dibawah telapak kaki ibu...
pengertin jelasnya....hmmm..artiin sendiri aja kali ya.. sebagai anak...pasti kita ngerti
Sebuah cerita yang bisa dijadikan untuk lebih bisa menyayangi orangtua, khususnya Ibu.
(Seorang sahabat menerjemahkan dari versi aslinya “the Story of The One-Eyed Mother”).
Ibuku hanya memiliki satu mata.
Aku membencinya… dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan.
Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah… untuk menopang keluarga.
Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.
Keesokan harinya di sekolah…
“Ibumu bermata satu?!?!?…. ejek seorang teman.
Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.
Jadi kemudian aku katakan pada ibuku, “Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang , kenapa engkau tidak segera mati saja?!!?
Ibuku diam tak bereaksi.
Aku merasa tidak enak, namun disaat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini… Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.
Malam itu…Aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum.
Ibuku sedang menangis disana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya.
Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan. Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses .
Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapore.
Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak, juga.
Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.
Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika…
Apa ?! Siapa ini?!
Ini adalah ibuku… Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.
Aku bertanya padanya, “Siapa kamu?!. Aku tidak mengenalmu!! !? kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, “Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!?.
Ibuku hanya menjawab, “Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat?” Kemudian ia berlalu dan hilang dari pandanganku.
Oh syukurlah… Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir, atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega…
Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku… Hanya sekedar ingin tahu saja.
Di sana , aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya ia mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya… Sebuah surat untukku.
“Anakku…
Aku rasa hidupku cukup sudah kini…
Dan… aku tidak akan pergi ke Singapore lagi…
Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang datang mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu…
Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah . Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolahan. Demi engkau …
Dan aku sangat menyesal karna aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.
Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu…
Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut. Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang kau pernah kau lakukan… Beberapa kali engkau memarahiku…
Aku berkata pada diriku, ‘Ini karena ia mencintaiku …’
Sumber : Catatan Abdul Faqih (http://www.facebook.com/profile.php?id=1606040870#!/note.php?note_id=150456534987896)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Poll
Total Pageviews
Popular Posts
-
Sungai Besar di Cina Cina memiliki beberapa sungai terbesar di Asia -- Sungai Kuning, Yangtze, dan Mekong -- dan bagi banyak penduduk, ...
-
Menara Tibet di Sichuan Barat Menara-menara misterius ini mewarnai Koridor Suku di Provinsi Sichuan Barat. Ratusan menara masih berdi...
-
Danau Surga, Tempat Loch Ness Cina Sejak awal abad lalu, Monster Danau Surga sudah beberapa kali 'muncul'. Pada 2003, sekelom...
-
Ini cuma gambaran buat para cowo dan cewe yg sedang berpacaran agar slalu menjaga kesuciannya. Cobalah kita untuk mencari pelajaran dari sis...
-
Assalamu Alaikum Wr.Wb. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang tak henti-hentinya melimpahkan berkah serta rahmat-Nya kepad...
-
Assalamu Alaikum Wr.Wb. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang tak henti-hentinya melimpahkan berkah serta rahmat-Nya kepada ...
-
Dua ilmuwan pernah melakukan penelitian disertasi tentang air mata. Kedua peneliti tersebut berasal dari Jerman dan Amerika Serikat. Has...
-
atas pertanyaan seorang sahabat nabi kepada Nabi Muhammad SAW... ia kemudian bertanya.... Kepada siapa aku harus berbakti ya rosul....? ...
-
Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi. Tanpa musik dunia sepi, h...
-
Alif Kecil Album : Satu Dalam Damai Munsyid : Snada http://liriknasyid.com Ketika malam datang mencekam Kulihat si Alif kecil yang ...
Diberdayakan oleh Blogger.
Followers
Cari Blog Ini
Blog Archive
-
▼
2010
(44)
-
▼
Desember
(44)
- Hukum Percaya Ramalan Dalam Islam
- 35 Amal Pelebur Dosa
- Lirik Pesona Potretmu - Ada Band
- Lirik Bunda - Geisha
- Lirik Bunda - Melly G
- Lirik Do'a Untuk Ibu - Ungu Kau memberika...
- Terima Kasih Ibu
- Kesuksesan Berawal Dari Sebuah Mimpi
- Mutiara Kata
- Hikmah Orang Yang Sakit
- Kesuksesan Berawal Dari Sebuah Mimpi
- Kesuksesan Besar Buah dari Pengorbanan Besar
- Agar memberi Itu Menjadi Kebiasaan
- Rahasia Kehidupan Adalah Memberi dan Berbagi
- 9 Tips Mengoptimalkan Wahtu Anda
- Waktu Adalah Kehidupan
- Belajar Dari Sebuah Jam
- Kekuatan Tanpa Kekerasan
- Stop - Justice Voice
- Profil Tim Nasyid " Justice Voice (JV) "
- Sekilas Tentang Nasyid
- Lirik KAMISAMA (Japanesse) - Edcoustic
- Lirik Alif Kecil - Snada
- Berkaca Pada Kemurahan Hati Seorang Nenek
- Pelajaran Hari Ini Mengenai Ilmu Berwirausaha
- Pertunjukkan Yang Membanggakan Untuk Istirahat Sej...
- Menahan Lapar Semalam Karena Menghormati Tamu
- Tetap Harus Bersyukur
- Berawal Dari Niat
- Tipuan Klasik
- Tidak Cukup Hanya Satu
- Kisah Kepompong
- Yang Datang Dengan Kebaikan
- Kisah Berani Menyuarakan Kebenaran
- Indahnya Sebuah Nasihat
- Akhlak Seorang Teladan
- بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ ...
- Keagungan Buah Tawqa
- Dialog Mencari Kebenaran (Ambillah saja manfaatnya...
- Mengapa Surga Ada Ditelapak Kaki Ibu? (Sebuah Renu...
- Indahnya Kesabaran
- Ketika Hati Kita DIpenuhi Amarah
- Mulianya Hati Seorang Ibu
- Hati - Hati Menjaga Hati
-
▼
Desember
(44)
0 komentar:
Posting Komentar