Kisah Kepompong

Jumat, 10 Desember 2010
                                                      بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Suatu ketika ada seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Karena ketertarikannya, kemudian kepompong itu dibawanya pulang dan disimpannya. Suatu hari lubang kecil muncul dari ujung kepompong tersebut. Dia duduk dan mengamati dalam beberapa detik, menit hingga jam kupu-kupu itu, ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil tersebut. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi, pikir si fulan ini.

Akhirnya dia memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Tiba-tiba kupu-kupu itupun keluar dengan mudahnya, wah lega kan.... Namun sayang, dia mempunyai tubuh gembung dan pendek, sayap-sayapnya pun tampak mengkerut.

Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya untuk terbang, yang mungkin akan berkembang dalam beberapa waktu.

Tapi apa hasilnya? Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap yang tetap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Nah.. yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil tersebut adalah jalan yang telah ditentukan oleh Allah untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya, sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Tidak jauh beda dengan kehidupan kita. Kadang-kadang perjuangan adalah hal yang sangat kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, bisa jadi malah akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang (ya emang ga dapet...).

Ketika kita memohon kekuatan, Allah malah memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita kuat. Kita memohon kebijakan, dan Allah memberi kita persoalan untuk diselesaikan. Kita memohon kemakmuran, dan Allah memberi kita akal dan tenaga untuk bekerja. Kita memohon keteguhan hati, dan Allah memberi kita ujian untuk diatasi. Kita memohon kebahagiaan dan cinta kasih, Allah memberikan kesedihan-kesedihan untuk dilewati. Ketika kita memohon cinta, Allah memberi kita orang-orang yang bermasalah untuk ditolong. Kita memohon kemurahan dan kebaikan hati, dan Allah memberi kita kesempatan-kesempatan.

Kita tidak harus memperoleh semua yang kita inginkan, tetapi kita akan mendapatkan setiap apa yang kita butuhkan. 


Sumber : http://mediagema.multiply.com/journal/item/12

0 komentar:

Posting Komentar